12 Maret 2009

MISTERI DI BALIK GAMBAR SRI KRESNA

Ketika anak ke-dua aku lahir, aku membeli sebuah gambar Sri Kresna sewaktu masih kecil. Sepertinya aku terobsesi suatu saat anakku tumbuh dan berkembang layaknya mewarisi sifat-sifat ke-dewataan Sri Kresna. Aku pajang gambar tersebut di kamat tidur, dimana aku, istriku dan anakku yang ke-2 istirahat tidur. Seringkali disaat menjelang tidur aku pandangi gambar tersebut dan kemudian kupandangi anakku yang telah tertidur seakan-akan aku telah membandingkannya.

Suatu ketika, gambar Sri Krisna waktu anak-anak terjatuh dari gantungannya dan kaca piguranya pecah. Tanpa ada perasaan apa-apa gambar itu aku ambil dan aku amankan diatas lemari sampai akhirnya ketika aku mengadakan bersih-bersih kamarku, gambar tersebut aku keluarkan dan aku taruh sembarangan di Gudang.

Pada suatu waktu, anakku yang ke-2 yang baru kelas 1 Sekolah Dasar mengalami masalah yaitu tidak mau sekolah lagi. Ia sepertinya takut mengikuti kegiatan belajar disekolahnya. Pinginnya ditungguin/dijagain. Hal ini membuat aku dan ibunya kerepotan. Kami mencoba mencari tahu jangan-jangan ada teman sepermainan disekolahnya yang mengancam anakku sehingga ketakutan seperti ini. Penelusuran kami membuahkan hasil negatif. Tidak ada satupun teman-temannya yang menyakiti anakku, Cuma kata teman-teman sekelasnya, anakku itu pernah jatuh waktu bermain. Apa iya sich Cuma karena terjatuh membuat anakku trauma tidak berani disekolah.

Sempat beberapa minggu ibunya menunggui anakku sekolah. Dan juga disaat aku tidak ngantor (hari Sabtu) aku kebagian untuk menjaganya. Lama-lama malah ibunya yang malu karena ada gurunya yang menyarankan agar tidak usah ditunggui dan menyerahkan anakku sepenuhnya untuk dijaganya secara paksa. Hal ini membuat kami serba salah dan merasa kasihan melihat anakku yang ketakutan sekali setiap kali menginjakkan kaki di kelasnya.

Secara persuasif yaitu dengan bujukan dan rayuan (malah dengan iming-iming dibelikan sesuatu yang diinginkannya seperti membeli sepeda federal) diupayakan, tetapi tidak mampu merubah keadaan itu. Saat dirumah anakku betul-betul serius untuk belajar disekolahnya. Tetapi ketika sampai didepan kelasnya ia kembali ketakutan.
Aneh memang sampai-sampai akhirnya aku minta bantuan para normal untuk membantu mengatasi masalah anakku. Semua petunjuk para normal aku ikuti tetapi tidak membuahkan hasil. Setiap sembahyang aku panjatkan do’a mohon tuntunan Ida Sanghyang Widhi dan Ida Leluhur agar anakku pulih rasa percaya dirinya sehingga bisa bersekolah seperti sedia kala.

Saat kutermenung memasrahkan diri akan masalah yang dialami anakku, ingatanku melayang pada gambar Sri Krisna kecil yang terongok di gudang seperti sampah. Hatiku terketuk untuk segera mengambilnya dan membersihkannya untuk selanjutnya bisa kupajang kembali. Aku merasa telah melakukan kesalahan karena telah membuang sembarangan gambar Sri Krisna kecil. Dan aku merasa yakin setelah menyelamatkan gambar ini dan memajangnya di tempat yang terhormat akan mengemalikan rasa percaya diri anakku sehingga dapat mengikuti pelajaran disekolah seperti teman-temannya yang lain.

Antar ya dan tidak, aku sendiri telah membuktikannya. Sejak hatiku terketuk untuk menyelamatkan gambar Sri Krisna kecil, anakku berangsur-angsur mulai menampakkan perubahan yang bagus. Ia mulai bergairah untuk sekolah dan meminta supaya tidak ditunggui lagi. Aku bersyukur akan perubahan ini. Dan kini gambar Sri Krisna kecil terpajang kembali di kamar tidurku dan setiap menjelang tidur aku pandangi dan dia tersenyum kepadaku.
Astungkara................................................................

2 komentar:

mukunda murari dasa mengatakan...

gani yakinkan lah diri anda bahwa anda sekeluarga bagian dari tuhan yang maha esa {sri krisna} ingat slalu jangan pernah lupa pada krisna .....!!!!
beliau melindungi mu nykinilah dirimu dan baca lah bagawad gita srila prabu pada ...!!!

Unknown mengatakan...

Anda beruntung, sekali Pam, Sri Krishna menyertai anda, Jay Sri Krishna, Haribol