Umumnya kalau orang sudah mendengar kata kiamat yang terlintas dalam pikiran kita adalah suatu keadaan dimana dunia ini mengalami kehancuran, bencana alam melanda seluruh isi dunia ini, hujan badai, topan, tsunami, gunung meletus, banjir terjadi dimana-mana, tak ada tempat untuk sembunyi, tak ada tempat berlindung dan manusia bersama peradabannya akhirnya lenyap ditelan bencana. Sungguh suatu gambaran yang mengerikan. Benarkah hari kiamat itu ada ? Bagaimana pandangan Agama Hindu terkait dengan hari Kiamat ini ?
Agama Hindu tidak mengenal istilah Hari Kiamat, yang ada adalah Pralaya atau Maha Pralaya. Secara fundamental, pengertian Pralaya ini berbeda dengan Kiamat
Kiamat adalah kepercayaan yang ada di dalam agama-agama rumpun Yahudi (Yahudi, Islam, Kristen). Konon pada suatu waktu dunia atau alam semesta ini akan dihancurkan oleh Tuhan. Kenapa ? Karena manusia banyak yang berbuat dosa, salah satunya menurut salah satu agama itu, karena banyak perempuan jadi pemimpin (koq begitu.........ini diskriminasi namanya). Jadi Kiamat itu adalah kehancuran dunia karena kemarahan Tuhan. Kiamat itu digambarkan demikian ganas dan mengerikan, dan menimbulkan penderitaan luar biasa bagi manusia. Kiamat sering dipakai oleh pemimpin agama atau nabi-nabi untuk mengancam dan menakut-nakuti manusia (pengikutnya/umatnya) agar manusia (pengikutnya/umatnya) taat dan patuh kepada Tuhan dan juga taat dan patuh kepada para nabinya dengan mengatakan “Kiamat sudah dekat”. Sejak tahun 500 masehi sampai sekarang kedatangan kiamat sudah diramalkan sebanyak 14 kali ? (koq bisa ya…?! Yang meramal itu pasti manusia biasa yang ngaku sebagai utusan/nabi!!).
Pralaya atau maha pralaya yang dikenal dalam Agama Hindu adalah kembalinya alam semesta ini ke asal dari mana dia datang, yaitu ke dalam Brahman. Alam semesta sebagai ciptaan tunduk pada hukum lahir, hidup dan mati. Jika semesta sudah berusia tua, dia kembali keasalnya , untuk diciptakan lagi menjadi semesta yang baru. Didalam Hindu penciptaan itu bersifat siklis, berputar, terjadi berulang kali. Pralaya sama seperti orang meninggal secara damai karena usia tua. Oleh karena itu Pralaya atau Maha Pralaya tidak perlu ditakuti dan tidak perlu dinanti-nanti karena merupakan proses yang alamiah. Tugas kita adalah berbuat amal sebanyak-banyaknya sebagai tabungan diakhirat sehingga bisa terlepas dari siklus lahir-hidup-mati dan menyatu dengan Brahman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar