01 Februari 2011

KISAH 2 EKOR KUDA


Diceritakan ada 2 ekor kuda berwarna Merah  dan Coklat, berjalan beriringan  menuju suatu tempat yang menjanjikan akan memberi kesenangan dan kedamaian bagi kedua kuda tersebut.  Kuda yang  berwarna Merah sebut saja si Merah  mengangkut  beban berupa 100 Kilogram garam, sedangkan kuda yang berwarna coklat disebut si-Coklat   membawa beban 100 kg batu karang. Dengan beban yang sama berat tersebut kedua kuda tersebut berjalan menuju arah timur melewati jalanan yang berliku-liku dengan segala hambatan dan tantangannya. Lelah dan dahaga dirasakan kedua kuda tersebut. Disaat  letih dan dahaganya memuncak, dikejauhan terlihat oleh kuda tersebut sebuah kolam dengan air yang segar dan menyejukkan. Kedua kuda tersebut akhirnya berlarian menuju kolam yang dilihatnya itu, dan betapa senangnya kedua kuda tersebut mendapatkan air yang segar  setelah sekian lama menahan dahaganya.  Saking senangnya, kedua kuda tersebut minum sepuas-puasnya. Merasa tidak cukup terpuaskan dengan meminum airnya saja, Si-Merah menceburkan dirinya kedalam kolam. Si-Merah lupa dengan beban yang dibawanya adalah garam yang bisa larut kedalam air, dengan senangnya merendamkan tubuhnya di air kolam.
“Ayo Coklat, sini ikut berendam. Airnya sejuk kok,” ajak si-Merah.  
Si-Coklat sebenarnya kepingin juga merasakan segarnya berendam di kolam tersebut, tapi karena  minum air kolam dirasakan cukup mengobati hausnya, maka si-Coklat tidak sedikitpun tergoda untuk  mengikuti ajakan si Merah dan hanya melihat kegembiraan si Merah merasakan segarnya berendam di kolam. Setelah merasa terpuaskan merendam tubuhnya di kolam, si Merah akhirnya naik kedarat.  Kegembiraan si-Merah menjadi-jadi. Sambil berjingkrak-jingkrak si Merah berkata kepada si Coklat. “Wao…aku merasa semakin kuat sekarang, beban dipunggungku terasa ringan sekali. Ayo…Coklat, rendamkan tubuhmu di kolam tersebut, niscaya kamu juga menjadi kuat sepertiku,”  Melihat sepintas kegembiraan si Merah yang menjadi-jadi setelah berendam di kolam, Si-Coklat akhirnya tergoda untuk mengikuti ajakan si Merah.      Si- Coklat akhirnya ikut merendam tubuhnya di kolam tersebut. Si-Coklat  lupa akan beban yang dibawanya. Batu karang dipunggungnya  mengisap air kolam tersebut, sehingga ketika hendak keluar kolam Si-Coklat  merasakan tubuhnya terasa loyo.
“Lho gimana nih kok beban dipunggungku terasa bertambah berat, tidak seperti yang kau rasakan   Merah ?  tanya si Coklat keheranan. Ditengah keheranannya, kedua kuda tersebut saling berpandangan. Betapa kagetnya mereka berdua. Si Coklat melihat garam dipunggung si Merah hilang tinggal karungnya saja, sementara si Merah melihat batu karang yang dipunggung si Coklat menjadi penuh berisi air sehingga bertambah berat.  Si Merah yang semula merasa senang akhirnya bersedih  karena kehilangan garam yang dipercayakan kepadanya, sedangkan Si-Coklat   beban batu karangnya menjadi bertambah berat karena tambahan air yang terserap batu karang yang dibawanya.
Dari cerita tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa :
1.   Sesungguhnyalah Manusia hidup didunia ini memiliki beban hidup yang sama berat namun berbeda bentuk dan wujudnya.
2.   Karena perbedaan tersebut hendaknya kita menjalani dan mengatasi beban hidup kita sesuai dengan kondisi masing-masing. Pakailah cara yang sesuai dengan ukuran dan kemampuan diri sendiri, karena justru itu yang akan menghasilkan hasil yang optimal. Jangan terbiasa mengikuti/meniru-niru cara atau jalan  yang digunakan orang lain karena belum tentu apa yang digunakan orang lain sesuai dengan ukuran dan kemampuan kita.   
3.   Apa yang kelihatannya baik yang dilakukan orang lain belum tentu baik bagi kita karena itu berhati-hatilah dengan penawaran atau promosi yang dilakukan orang lain yang cenderung menonjolkan kebaikan / kelebihan dirinya untuk menutupi kekurangan yang ada, apalagi yang dilakukan oleh orang-orang dengan cara-cara yang menjelek-jelekan orang lain, berhati-hatilah!!!
4.   Tingkatkan kesadaran diri terhadap diri dan ingkungan kita agar selalu eling dan waspada.
5.   Percaya diri dengan apa yang kita miliki sehingga tidak tergoda untuk meniru ataupun ikut-ikutan dengan orang lain.
 

Tidak ada komentar: