Orang tertarik dan mau melaksanakan sesuatu atas apa yang diperintahkan oleh orang lain karena ada sesuatu yang ditawarkan oleh orang tersebut yang mengena dihatinya (baca : pas dihati). Ketika kita ditanya mengapa menganut Agama Hindu atau mengapa harus beragama Hindu ? kebanyakan diantara kita tidak bisa menjelaskannya. Julian of Norwich mencoba berbagi terkait dengan hal tersebut.
Bagi seorang Julian of Norwich ketika ditanya apa yang menarik dari Agama Hindu sehingga memilih Agama Hindu dari pada ke agama-agama lainan , menjelaskan sebagai berikut :
Pertama-tama agama Hindu konsisten dengan kebaikan, kemurah–hatian dan cinta dalam satu cara yang tidak dimiliki oleh agama-agama lain. Beberapa agama mengklaim bahwa Tuhan adalah baik dan kasih, tetapi kemudian mengatakan bahwa hanya mereka yang percaya kepada agama mereka sendiri (atau bahkan sakte dalam satu agama) akan diselamatkan. Semua yang lain, tidak masalah betapapun baiknya mereka akan dikutuk ke dalam neraka abadi. Saya tidak dapat melihat bagaimana hal ini dapat terjadi bila Tuhan baik dan murah hati.
Agama Hindu juga mengakui bahwa kemajuan spiritual adalah tanggung jawab kita sendiri.
Saya tahu bahwa semua agama-agama besar mendorong orang menuju satu kehidupan yang baik dan kesadaran spiritual, tetapi didalam beberapa agama (non Hindu) ini tidak ada hubungannya dengan tujuan spiritual anda. Didalam agama-agama lain (Non Hindu) ini seseorang manusia yang baik didalam keyakinan lain, dikutuk, dimana seorang beriman (menjadi beragama-agama Non Hindu) akan diampuni tidak masalah apapun kejahatan yang mereka lakukan. Bagaimana bisa surga tetap surga bila disana terdapat para pembunuh, pemerkosa perampok dan sebagainya?
Sesungguhnya hanya mereka yang memiliki spiritualitas murni yang dapat pergi ke surga dan ini harus melibatkan beberapa perobahan diri.
Agama Hindu juga memberikan cara-cara praktis untuk meningkatkan kemurnian spiritual dan menjadi semakin dekat dengan Tuhan.
Agama Hindu juga mengakui bahwa didalam hati kita adalah murni dan baik. Dalam konteks ini kemajuan spiritual adalah realisasi diri. Sebaliknya beberapa agama (non Hindu) melihat kita jahat dalam hati , dinodai oleh dosa asal. Ini berarti bahwa kemajuan spiritual dilihat sebagai satu penolakan bagi sang diri sejati.
Beberapa agama melihat diri mereka sebagai incidental (sekali-sekali atau kebetulan-kebetulan) dalam kehidupan sehari-hari. Orang-orang pergi ke kebaktian dan menerima pengampunan, lalu menjalani hidup mereka seperti biasa. Istri saya menunjukkan bahwa kepada saya bahwa agama Hindu mendorong spiritualitas sebagai satu bagian integral dari hidup. Bhakti yoga adalah jalan utama untuk mencapai pencerahan.
Akhirnya agama Hindu melihat validitas di dalam semua agama. Semuanya dilihat sebagai jalan yang mungkin menuju Tuhan. Ini tidak berarti bahwa agama Hindu murni relativistic. Agama Hindu adalah agama murni yang asli. Agama-agama lain murni ketika para nabi tidak sepenuhnya dipahami.
(Julian of Norwich diterjemahkan oleh Sang Ayu Putu Renny)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar