Perayaan Hari Raya Saraswati sekarang ini tidak hanya
dilaksanakan umat Hindu di Bali saja tetapi diseluruh Nusantara. Di Bali, perayaan Saraswati dikenal juga dengan sebutan Piodalan
Sanghyang Aji Saraswati, datangnya setiap enam bulan sekali, tepatnya pada Sabtu Umanis, Wuku Watugunung. Perayaan
Saraswati begitu semarak terlebih di sekolah-sekolah dan
instansi pemerintahan. Banyak kegiatan seni dan ketrampilan bernafaskan Hindu
yang dilaksanakan serangkaian pelaksanaan perayaan Saraswati baik yang sifatnya
memeriahkan maupun sengaja diperlombakan antar kelas dalam satu sekolah
sehingga perayaan Saraswati terasa begitu istimewa di kalangan pelaku
pendidikan. Dari kemeriahan tersebut belum begitu banyak yang memahami apa
makna dan inti perayaan hari suci ini.
MAKNA
DAN SIMBOL DARI DEWI SARASWATI.
Dewi
Sarasvati disimbolkan sebagai seorang dewi yang duduk diatas teratai dengan
berwahanakan se-ekor angsa (Hamsa) atau seekor merak, berlengan empat dengan
membawa sitar/veena dan kedua tangan (kanan dan kiri) memainkan sitar/veena atau
bermudra memberkahi, ganatri di tangan kanan, dan pustaka/kitab ditangan kiri.
Makna
dan simbol-simbol ini adalah:
1.
Berkulit putih, bermakna: sebagai dasar ilmu pengetahuan (vidya) yang putih,
bersih dan suci.
2. Kitab/pustaka ditangan kiri, bermakna: simbol
dari buku ( kitab ) merupakan tempat tersimpannya ilmu pengetahuan dan
kebijaksanaan.
3. Veena, bermakna : seni, musik, budaya dan
suara AUM. Juga merupakan simbol Rta ( tertib alam ) keharmonisan pikiran,
budhi, kehidupan dengan alam lingkungan dan simbol Nada Brahman ( irama alam semesta )
4. Akshamala/ganatri/tasbih di tangan kanan,
bermakna: simbol doa dan pemusatan pikiran, dan memiliki makna ilmu pengetahuan
tiada awal dan akhir.
5. Wajah cantik jelita dan kemerah-merahan,
bermakna: Simbol kebodohan dan kemewahan duniawi yang sangat memukau namun
menyesatkan (avidya). yang sangat cantik adalah personifikasi dari aspek
feminim sang pencipta yang melambangkan bahwa ilmu pengetahuan itu sangat
menarik
6. Angsa (Hamsa), Bisa menyaring
air dan memisahkan mana kotoran dan mana yang bisa dimakan, mana yang baik mana
yang buruk, walaupun berada di dalam air yang kotor dan keruh maupun Lumpur, simbol
wiweka ( kemampuan menimbang-nimbang atau memilih yang lebih baik dan benar ).
7.
Merak , bermakna: berbulu indah, cantik dan cemerlang biarpun habitatnya di
hutan. simbol dari ego yang harus ditaklukkan.
8.
Bunga Teratai/Lotus, bermakna: bisa tumbuh dengan subur dan menghasilkan bunga
yang indah walaupun hidupnya di atas air yang kotor sebagai simbul nilai ilmu
pengetahuan itu suci,tidak ternodai oleh ketidakbenaran.
Mengapa
kita memuja Dewi Saraswati atau Dewa-Dewi lainnya ?
Tidak cukupkan kita memuja
Tuhan atau Ida Sanghyang Widhi yang maha segala-galanya..?
Tuhan
Maha Esa tidak bisa digambarkan. Tapi mengapa Umat Hindu boleh menggambarkan
dengan simbol-simbol tertentu, misalnya arca, gambar, dan lain-lain? Bagaimana
bentuk Tuhan? Apakah Tuhan itu arca atau gambar ?
Untuk
memahami pemahaman Hindu kepada Tuhan-nya, cobalah melihat bagaimana
orang/masyarakat suatu Negara mengetahui Negara-nya. Orang/masyarakat
mengetahui negaranya dari simbul-simbul atau lambang-langbang Negara yang disepakatinya. Misalnya, seperti Negara Kesatuan Rl disimbolkan sebagai bendera merah putih atau
Burung Garuda. Apakah Indonesia itu
berwujud selembar kain bendera atau seekor burung ? Kenapa kita menghormati
bendera?
Sebagai
contoh lainnya, seseorang yang sedang jatuh cinta pada kekasihnya yang berada nun
jauh disana. Setiap malam dia memeluk foto, bantal atau guling dan
membayangkannya sebagai kekesihnya, sambil berkata: 'aku sayang, rindu, dan
cinta kamu’. Padahal bukan benda-benda itu yang dicintai, melainkan kekasihnya
yang berada jauh darinya. Untuk membayangkannya dia menggunakan benda-benda itu
sebagai sarana untuk memfokuskan kerinduannya pada kekasihnya. Apakah dia
mencintai bantal, guling, foto dan sebagainya? Mengapa demikian?
Hindu
menjawabnya dengan konsep "Sat Guna Brahman dan Nir
Guna Brahman".
'Sat' berarti: ada/kebenaran/hakiki/yangsesungguhnya.
'Nir'
berarti: kosong/tidak ada/nol. 'Guna' berarti: sifat, 'Brahman' berarti Tuhan. Satguna
Brahman yaitu Tuhan adalah ada dan berwujud. Seluruh semesta ini adalah
personifikasi dari Tuhan. Nirguna Brahman adalah Tuhan yang
tidak bisa digambarkan atau gaib.
Jadi
walaupun Tuhan itu Gaib tapi ada, dan manusia karena kemampuannya terbatas
dalam berkonsentrasi kepada Tuhan, sering menggunakan simbol sebagai sarananya.
Bagi
Hindu sesungguhnya bukan arca, linggayoni, padmasana, dan sebagainya yang
disembah, tetapi itu semua hanya sebagai
“alat” memusatkan konsentrasi kepada
Tuhan Yang Maha Esa yang hanya berhak disembah.
Demikian
halnya dengan Dewi Saraswati. Mengapa kita memuja-Nya? Karena Dewi Saraswati
adalah perwujudan philosofi weda, simbol dan vidya / ilmu pengetahuan, dan
menguasai ucapan setiap orang. Kita semua mempunyai pengetahuan, jiwa seni,
intelek, perkataan/ucapan dan lain-lain. Jadi sadar tidak sadar, mau tidak mau,
Dewi Saraswati selalu hadir dalam ucapan/perkataan dan pikiran kita semua tanpa
membedakan suku, ras, agama dan golongan.
PROSES RITUAL HARI SARASWATI
Pelaksanaan
hari suci Saraswati dilaksanakan mulai pagi hari sampai tengah hari yang
merupakan waktu untuk memberikan penghormatan kepada Dewi Saraswati sebagai
penguasa Wi?O huan yang diwujudkan dengan memberikan Banten Saraswati di
atas buku-buku yang dikumpulkan pada satu tempat.
Pada
pagi hari umat Hindu melaksanakan persembahyangan dimaksudkan bahwa pada pagi
hari pikiran kita masih jernih belum dipengaruhi oleh kesibukan dan rutinitas
kita, sehingga diharapkan mampu menerima anugrah dari Dewi Saraswati berupa
ilmu pengetahuan yang baru.
Pada
malam harinya umat Hindu mengadakan Malam Sastra untuk membahas ajaran
agama Hindu yang berguna dalam kehidupan sehari hari. Kegiatan Malam Sastra
hendaknya diikuti oleh seluruh umat Hindu karena pada Malam Sastra kita
memiliki banyak waktu serta momentum yang tepat untuk membahas kegiatan
keagamaan Hindu serta segala sesuatu yang diperlukan dalam usaha mempertahankan
dan mengembangkan ajaran agama Hindu.
Setelah
melaksanakan kegiatan Malam Sastra, besoknya Redite Pahing Sinta umat Hindu
melaksanakan Banyu Pinaruh. Banyu Pinaruh berasal dari kata banyu yang artinya
air dan pangaweruh yang artinya pengetahuan. Dengan melaksanakan banyu pinaruh
diharapkan manusia tersadar akan sifatnya yang sejati. Manusia adalah mahluk
yang paling sempurna karena memiliki pikiran, dari pikiran manusia memiliki
pengetahuan, dari pengetahuan manusia dapat menolong dirinya dari suka dan
duka, dari putaran kehidupan dan kematian menuju “Moksartam Jagadhita Ya
Ca Iti Dharma”.
MAKNA
DARI PERAYAAN HARI SARASWATI.
Dan
perayaan ini kita dapat mengambil hikmahnya, antara lain:
1. Kita harus bersyukur kepada Hyang
Widhi atas kemurahan-Nya yang telah menganugrahkan vidya (ilmu pengetahuan) dan
kecerdasan kepada kita semua.
2. Dengan
vidya kita harus terbebas dari avidya (kebodohan) dan menuju ke pencerahan,
kebe-naran sejati (sat) dan kebahagiaan abadi.
3. Selama
ini secara spiritual kita masih tertidur lelap dan diselimuti oleh sang maya
(ketidak-benaran) dan avidyam (kebodohan). Dengan vidya ini mari kita berusaha
untuk melek/eling/bangun dan tidur kita, hilangkan selimut maya, sadarilah
bahwa kita adalah atma, dan akhirnya tercapailah nirwana.
4. Kita
belajar dari angsa untuk menjadi orang yang lebih bijaksana. Angsa bisa
menyaring air, memisahkan makanan dan kotoran walaupun di air yang keruh/kotor
atau lumpur. Juga jadilah orang baik, seperti buruk merak yang berbulu cantik,
indah dan cemerlang walaupun hidupnya di hutan.
5. Kita
masih memerlukan/mempelajari ilmu pengetahuan dan sains yang sekuler, tetapi
harus diimbangi dengan ilmu spiritual dengan penghayatan dan bakti yang tulus.
6. Laksanakan
Puja/sembahyang sesuai dengan kepercayaannya masing-masing secara sederhana
dengan bakti yang tulus/ihlas, bisa dirumah, pura dan lain-lain.
Demikianlah
semoga vidya akan membawa kita ke perdamaian secara universal, damai di bumi,
damai di langit, damai di surga, (damai semua loka).
2 komentar:
blognya menarik bisa di ajarkan cara membuat blog?
boleh belajar bersama tp gimana saya tahu yang mau diajak belajar ???
Posting Komentar