11 Mei 2009

Kekuatan Pikiran 2

Alkisah suatu hari Raden Rangga, seorang Pangeran Mataram, Putra Panembahan Senopati Ing Ngalogo, sedang bermain-main di suatu pinggiran hutan. Raden Rangga dikenal sebagai seorang pangeran yang sangat sakti. Mainannya bukanlah mainan seperti yang dilakukan kebanyakan anak muda. Sebuah batu besar ia main-mainkan dengan cara ditepuk-tepuk dan ditusuk-tusuk secara empuk dengan ujung jarinya layaknya adonan kue. Sungguh luar biasa bagi orang yang melihatnya. Dia melakukan itu bukan dengan menguatkan ujung jarinya sehingga kuat seperti besi, tetapi batu yang dia mainkan yang menjadi lunak seperti adonan kue.

Ketika sedang asyik bermain tersebut, tiba-tiba datanglah Ki Juru Martani, yang masih terhitung kakeknya, menegur Raden Rangga, “Hai, jangan main-main dengan batu itu. Batu itu keras, nanti tanganmu sakit!” Aneh, begitu mendengar kata-kata Ki Juru Martani tersebut tiba-tiba batu mainan Raden Rangga menjadi keras dan Raden Rangga pun menjerit kesakitan begitu jari-jari tangannya menusuk batu itu. Raden Rangga pun merasa gusar kepada Ki Juru Martani.

Sewaktu muda Sunan Kalijaga pernah menjadi perampok ala Robin Hood dengan nama Begal Lokajaya. Dia melihat banyak kehidupan yang timpang antara rakyat jelata yang miskin dengan para pejabat kerajaan baik Kerajaan Demak yang baru berdiri maupun Kerajaan Majapahit yang hampir runtuh. Oleh karena itu sasaran rampoknya adalah para bangsawan rakus, dan hasil rampokannya dibagikan kepada rakyat miskin.
Suatu ketika Lokajaya mencegat seorang musafir yang sedang lewat. Dalam penglihatan Lokajaya musafir tersebut membawa sebilah tongkat emas. Dirampoklah dia untuk diminta tongkat emasnya. Sang musafir yang kemudian dikenal sebagai Sunan Bonang dengan tenang berkata, “anak muda, kalau kau menginginkan emas, lihatlah buah kolang-kaling di pohon itu. “ sambil menunjuk ke arah pohon kolang-kaling dengan tongkatnya beliau berkata lagi,”kolang-kaling itu emas semua. Ambillah! Lokajaya pun takjub demi melihat bertandan-tandan kolang-kaling berubah menjadi emas berkilauan. Dia pun bergegas uintuk memanjat dan memetik kolang-kaling emas itu.

Dua kisah diatas adalah cerita rakyat dari mulut kemulut di kalangan masyarakat jawa. Sebagian menganggap itu hal tidak masuk akal dan hanya mitos, namun sebagian yang lain percaya itu betul-betul terjadi dan menjadi bagian dari sejarah masa lalu negeri ini.

Sekarangsaya ceritakan kisah nyata yang saya alami sendiri di abad modern ini. Pada sekitar akhir 2003 saya diajak seorang teman untuk mengikuti training semacam Reiki, sebuah training yang tujuannya untuk membangkitkan kekuatan pikiran dan alam bawah sadar kita. Awalnya saya tidak begitu berminat, namun karena nggak enak dengan teman yang ngajak itu dan gratis lagi, saya pun ikut juga. Dalam training sehari tersebut sama sekali tidak ada ajaran dan kegiatan magic ataupun latihan pernapasan tenaga dalam. Kami hanya diajarkan untuk bisa konsentrasi dan fokus pada apa yang kita inginkan. Satu hal yang membuat saya takjub adalah pada saat demo untuk menunjukkan seberapa hebat kekuatan pikiran kita sesungguhnya. Kami masing-masing peserta diberi kesempatan untuk mematahkan sebatang besi cor yang biasa digunakan untuk pagar halaman dengan memukul menggunakan segulung kertas koran. Setelah diberi instruksi dan arahan agar konsentrasi dan pikiran fokus untuk bisa mematahkan besi tersebut, masing-masing dari kami mencoba satu persatu. Hebatnya, hampir setiap peserta berhasil mematahkan besi tersebut dengan mudah. Termasuk saya sendiri, meskipun yang pertama gagal, namun pada pengulangan yang kedua berhasil mematahkan batang besi sebesar linggis itu dengan mudah.

Sungguh saya merasa takjub dan aneh sekali. Dan sebenarnya ada banyak lagi demo lain yang jika dinalar dengan akal sehat manusia biasa tidak masuk akal atau mungkin akal kita yang sebenarnya nggak masuk ?

Dijelaskan bahwa sebenarnya alam bawah sadar kita, dimana ketika itu yang bekerja dalam otak kita adalah gelombang alfa, sebenarnya mengandung kekuatan yang sangat dahsyat. Bisa melakukan apa saja dan untuk membangkitkan kekuatan bawah sadar itu kita haruslah fokus dan yakin pada tujuan kita. Meskipun heran dan akjub, namun seiring dengan berjalannya waktu saya pun melupakan kejadian itu.

Beberapa waktu yang lalu saya di sms seorang teman yang menceritakan sebuah buku berjudul The Secret. Karena dia terus menerus sms dengan gaya promosi yang luar biasa, akhirnya saya pun membeli dan membaca buku tersebut.

Luar biasa . dari buku tersebut saya pun memulai mendapatkan gambaran bagaimana sebenarnya proses kejadian ajaib yang saya alami ketika mematahkan besi dengan segulungan kertas koran dulu. Juga kejadian-kejadian aneh pada Raden Rangga dan Lokajaya yang sempat dianggap tidak masuk akal.

Dari buku tersebut saya mengerti bahwa semua itu adalah hasil dari kekuatan pikiran. Ketika pikiran kita betul-betul fokus dan kita yakin, maka apa yang kita pikirkan itu akan menjadi kenyataan. Apapun itu. Karena ketika kita fokus dan yakin, kekuatan semesta akan bergerak mendukung.

Dijaman sekarang , kekuatan ajaib seperti Raden Rangga tidaklah begitu diperlukan dan keajaiban mengubah kolang-kaling menjadi emas secara simsalabim juga sulit dilakukan. Kenapa ? karena manusia jaman sekarang terbiasa berpikir dengan logika. Mereka tidak bisa menginginkan dan tidak bisa yakin bahwa batu bisa menjadi lunak selunak adonan kue dan kolang-kaling bisa menjadi emas karena logika kita justru meyakini itu tidak mungkin. Semakin tidak masuk akal keajaiban yang kita inginkan, logika kita menolak semakin kuat. Bahkan secara tidak kita sadari pun logika kita bisa tetap bekerja, karena sejak kecil memang kita sudah diajari untuk menggunakan logika dari pada kekuatan pikiran. Akhirnya meskipun mempercayai ya akhirnya itu tidak bisa terwujud. Dalam dunia yang lebih relevan dengan kebutuhan sekarang kekuatan pikiran itu tetap bisa kita gunakan untuk mencapai semua dream/impian kita. Dalam dunia bisnis dan dunia kompetisi lainnya, misalnya olah raga, ini tetap berlaku sama. Harus fokus, percaya dan yakin. Karena kebiasaan kita berpikir dengan logika, maka dalam menginginkan sesuatu pun biasanya kita lebih bisa percaya semua bekerja sesuai batas logika kita. Akhirnya meskipun kita fokus pada dream kita, karena secara tidak sadar kita membatasi kejadiannya sesuai logika kita dan bukan ajaib sim salabim dalam sekejap, maka keyakinan kita pun bisa mewujud tetapi tetap dalam kerangka logika kita. Misalnya anda menginginkan sebuah vila mewah di sebuah bukit yang indah. Karena anda pasti tidak percaya bahwa vila mewah itu bisa terwujud dengan cara abrakadabra dalam sekejap melainkan melalui proses tertentu, akhirnya yang terjadi pun demikian. Anda perlu membangun bisnis dulu, bekerja keras mengumpulkan hasil baru kemudian membangun vila diatas bukit dan impian anda pun menjadi kenyataan yang artinya pikiran andan telah mewujud.

Ada banyak sekali contoh orang modern yang sakti, yang berkat keyakinannya bisa mewujudkan impian mereka walaupun sebelumnya tampak mustahil, yang bekerja dengan mengikuti pola logika mereka dan logika kita sekarang. Sebut saja Wright bersaudara yang sukses mewujudkan impian mereka untuk membuat pesawat terbang, padahal keyakinan umum orang waktu itu tidak mungkin ada benda yang lebih berat dari burung bisa terbang.

Terus kenapa tidak semua orang bisa mewujudkan keinginan mereka padahal mereka tahu akan kekuatan impian ? jawabannya karena logika atau pikiran mereka sendirilah yang mementahkan atau menghalangi keyakinan akan terwujudnya impian mereka. Mereka justru disibukkan dengan otak atik logika mereka : bagaimana ini mungkin, bagaiman orang seperti saya bisa, bagaimana itu bisa terwujud, tidak masuk akal dan sebagainya.
Karena itu tetaplah percaya dan yakin, impian anda akan terwujud, bukan dengan sim salabim tetapi mewujud sesuai dengan logika yang bisa anda pahami.

Satu hal yang sangat penting, karena dengan keyakinan pikiran kita bisa mewujud menjadi apa saja sesuai pikiran yang tertanam sampai alam bawah sadar kita, tidak peduli itu pikiran negatif atau positif. Hal negatif yang kita pikirkan terus menerus sampai merasuk sel-sel tubuh kita akan mewujud menjadi kenyataan dalam hidup kita, meskipun itu ditujukan pada orang lain. Karena itu jika kita menginginkan hal-hal positif yang terjadi dalam hidup kita, selalulah berpikir positif, untuk diri sendiri dan untuk orang lain. Anda akan menerima kebaikannya.


SELALU ADA SISI BAIK DARI SETIAP HAL.
FOKUSLAH PADA HAL-HAL BAIK ITU JIKA INGIN HIDUP BERKELIMPAHAN DENGAN KEBAIKAN.
BERPIKIR POSITIF MERUPAKAN SUMBER SEGALA KEBAIKAN.


Tidak ada komentar: